Tuesday, 10 June 2014

Resensi Buku : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak

Judul : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak
Penulis : Budiono Herusatoto
Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xiv + 264



Secara geografis wilayah Banyumas terbentang dari sisi barat daya provinsi Jawa Tengah (Pulau Jawa bagian tengah). Menurut sejarah, wilayah ini dahulu merupakan daerah mancanegara dari kerajaan-kerajaan Jawa (mulai Majapahit, Demak, Pajang, Kartasura hingga Kasunanan Surakarta).
Banyumas memiliki pengorbanan besar dalam berbagai peristiwa besar sejarah Tanah Jawa. Misalnya, dalam pengembangan agama Islam di Jawa Tengah bagian barat, sebagai penyedia logistik pasukan Sultan Agung Hanyakrakusuma ketika menyerang Batavia, ketika Pangeran Mangkubumi berjuang sampai berdirinya Kasultanan Yogyakarta, ketika terjadi perang Diponegara (Perang Jawa) sampai pada perjuangan mempertahankan Negara Keasatuan Republik Indonesia (NKRI).
Walaupun sama-sama suku Jawa, orang Banyumas (wong Banyumas) mempunyai ciri khas tersendiri. Bila berbicara nada suaranya keras (cowag), terkesan tergesa-gesa atau cepat menanggapi lawan bicara (gemluthuk), logatnya kental, mengasyikkan dan enak didengar oleh sesama yang seasal (kenthel, luged, mbleketaket), dan bila berbicara mulutnya maju (mecucu). Inilah dialek Banyumas yang dikenal dengan bahasa ngapak. Selain itu mereka lebih terbuka dan berbicara apa adanya (cablaka).Bawor, tokoh punokawan dalam wayang adalah simbol karakter orang Banyumas. Banyumas juga kaya dengan berbagai seni misal sintren, lengger, jemblung dan begalan.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui berbagai hal tentang Banyumas, terutama sejarah dan perkembangan seni budaya yang ada. Sejarah dan seni budaya yang ikut membentuk karakter dan watak wong Banyumas.