Saturday, 4 January 2014

Kandungan Minuman Energi dan Efek Sampingnya

Minuman energi, jika dikonsumsi berlebihan, apalagi menyebabkan kecanduan, berefek buruk bagi kesehatan. Beberapa ahli bahkan menyatakan minuman energi berbahaya, utamanya karena kandungan kafein dan gula yang tinggi, di luar campuran kandungan lainnya.

"Minuman dengan kandungan kafein yang sangat tinggi berpotensi mengganggu kesehatan," kata Roland Griffiths, profesor psikiatri dan ahli saraf dari Johns Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip situs webmd.

Kafein dan gula tinggi
Sebuah penelitian menunjukkan, kafein yang terkandung dalam minuman energi bisa jauh lebih tinggi dibanding secangkir kopi. Selain itu, kafein dalam minuman energi juga berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar, khususnya bila dicampur dengan minuman beralkohol.

"Apa yang kita ketahui sekarang, minuman energi bisa mengandung seperempat cangkir gula dan lebih banyak mengandung kafein ketimbang secangkir kopi pekat," ungkap John Higgins, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Texas, Houston, AS, yang memuat risetnya pada jurnal Mayo Clinic Proceedings.

Kadar kafein dalam minuman energi bisa sangat beragam, yakni antara 70 dan 200 miligram setiap 16 ons penyajiannya. Sebagai perbandingan, secangkir kopi 8 ons mengandung 40-150 mg kafein, tergantung bagaimana kopi itu diseduh.

Tingginya kandungan kafein pada minuman energi juga disampaikan peneliti dari Universitas Bonn, Jerman, Jonas Dorner. "Jumlah kafein dalam minuman energi lebih tinggi tiga kali ketimbang minuman berkafein lainnya, seperti kopi atau soda," ungkap Dorner.

Griffiths mengatakan, kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung terasa berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang berbahaya pada minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing, mual, sakit mag, tremor, serta mati rasa.

Dorner juga menegaskan, banyak efek samping yang muncul akibat mengonsumsi kafein dengan asupan tinggi. "Termasuk detak jantung yang cepat, jantung berdebar, peningkatan tekanan darah, dan dalam kasus yang paling parah, kejang atau kematian mendadak," terangnya.

Kandungan gula yang tinggi pada minuman energi juga bisa menyebabkan penyerapan air ke dalam tubuh terhambat sehingga menimbulkan risiko dehidrasi. Dehidrasi justru memperburuk performa, baik saat sedang beraktivitas maupun duduk di belakang meja. 

Selain itu, gula tinggi pada minuman energi bisa memicu peningkatan kadar gula darah, merusak gigi, dan menyebabkan pertambahan berat badan. 

Campuran taurin
Beberapa jenis minuman energi umumnya mengandung taurin. Mengutip Symptompfind, taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan. 

Taurin sering kali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang percaya dapat meningkatkan kinerja saat melakukan aktivitas fisik. Taurin juga biasa diresepkan untuk orang yang menderita tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, ADHD, dan penyakit hati.

Selama ini, kepercayaan populer menyebutkan bahwa taurin berasal dari testis banteng. Padahal, zat ini tidak berasal dari testis banteng meskipun dapat ditemukan dalam empedu banteng serta pada sapi betina. Taurin bisa didapatkan dari daging dan ikan, tetapi sering dibuat secara sintetis untuk produk komersial, seperti minuman energi dan suplemen.

Nah, kandungan taurin pada minuman energi ini kerap tak tertera dalam label. Inilah yang menjadi kekhawatiran karena percampuran bahan ini berisiko bagi kesehatan.

"Isu lain yang menjadi sorotan adalah tidak semua bahan yang terkandung dalam minuman energi dicantumkan pada label kemasan. Bahan-bahan seperti herbal stimulan guarana, asam amino taurin, serta ramuan, mineral, dan vitamin lainnya yang mungkin dapat berinteraksi dengan kafein luput dari label," ungkap Higgins seperti dilansir Reuters.

Kekhawatirannya, percampuran bahan tersebut akan memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan bahkan kondisi mental, khususnya saat dikonsumsi dalam jumlah besar bersama alkohol.

Kandungan taurin pada minuman juga menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental. Sebuah penelitian terhadap tikus menunjukkan hal ini.

"Tikus-tikus yang diberi taurin menunjukkan perilaku aneh seperti gelisah dan bunuh diri. Kita bukanlah tikus. Namun, konsumsi minuman tersebut telah menunjukkan hubungan positif dengan perilaku berisiko tinggi," tulis Higgins dan koleganya.

No comments:

Post a Comment