SAMPAH
KOTA JAKARTA
Generasi
muda adalah generasi yang masih mementingkan kehendaknya sendiri tanpa
memikirkan orang lain, tapi tidak semua generasi muda yang mempunyai watak
seperti itu, banyak anak muda yang peduli dengan bumi ini. Misalnya mereka
peduli kebersihan di lingkungan masyarakat.
Pengertian
sampah menurut Kamus Istilah Lingkungan , “Sampah adalah bahan yang tidak
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”.
Sedangkan
menurut Dr. Tandjung, M.Sc. , “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,
dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
Sampah terdiri dari
berbagai macam diantaranya adalah :
1. Sampah Organik
Sampah
Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah
ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari
dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik
Sampah
Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak
dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Dimasa
kini dengan kemajuan teknologi banyak berdampak positif bagi masyarakat, contohnya
alat pendaur ulang sampah organik maupun
non organik, tetapi kesadaran masyarakat sendiri masih prihatin karena mereka
masih banyak yang buang sampah sembarangan di jalan, selokan, sungai, dll. Dimana
mereka melihat tempat kosong maka mereka akan buang sampah disana.
Maka
dari itu sangat dibutuhkan partisipasi generasi muda untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang smpah pada tempatnya, jika buang
sampah sembarangan maka akan terjadi banyak penyakit dan bencana seperti
banjir. Membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah akan
menyelamatkan nyawa bumi kita agar mengurangi polusi. Bagi generasi muda dan
tua dimohon kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan
mendaur ulang sampah.
Prinsip
Pengolahan Sampah
Berikut
adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
-
Mengurangi
(bahasa Inggris: reduce)
Sebisa
mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
-
Menggunakan
kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
-
Mendaur
ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa
mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi
(bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah
menjadi barang lain.
-
Mengganti
(bahasa Inggris: replace)
Teliti
barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Poin
– Poin Penting Dalam Pengelolaan Sampah
Berikut
adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan
sampah yang ideal:
1.
Pemilahan
•
Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan
anorganik
•
Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
•
Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources
bernilai tinggi
2. Pewadahan
•
Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan menyediakan 2 unit
penampungan sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik
•
Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk menampung berbagai jenis
sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk sampah plastik, gelas,
kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu
baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3.
Pengumpulan
•
Waktu pengumpulan door to door setiap 1 sampai 2 hari
•
Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4. Pengangkutan
•
Pengumpulan sampah dengan compactor truck berbeda untuk setiap
jenis sampah.
5. Daur Ulang
Contoh kegiatan daur ulang adalah antara
lain adalah :
•
Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan
eksternal
•
Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk
dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
•
Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam,
plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang
dapat digunakan kembali
•
Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap)
dan dihancurkan
6.
Composting
•
Composting dilakukan secara manual
atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di
lokasi landfill).
•
Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya composting juga dan sebagai
lubang resapan air.
7.
Biogas
•
Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai energi (gas bio).
•
Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan
kompor untuk memasak.
8.
Incinerator
•
Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per unitnya 500 ton per hari.
•
Energi panas dari incinerator digunakan untuk district heating (T 50 – 70
derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan listrik berasal dari
incinerator).
•
Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara
termasuk komponen dioxin.
9.
Landfill
•
Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran penunjang yang lengkap
•
Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
•
Penutupan tanah harian dengan geo textile
•
Penutupan tanah intermediate
memanfaatkan sisa konstruksi bangunan
•
Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat dan mencapai ketebalan 2 –
10m
•
Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa pengisap gas, alat
deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
•
Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan aerator atau oxidation pond
•
Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage
yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Namun
pada kenyataannya, cara pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif
adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak
lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya
masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
Peran
Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan
sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://www.organisasi.org/1970/01/teknik-cara-metode-pembuangan-pengelolaan-tempat-sampah-akhir-sanitary-ladfill-incineration-kompos-pulverisation-dll.html