Tuesday 1 April 2014

TUGAS ARTIKEL DENGAN METODE BERPIKIR INDUKTIF JENIS GENERALISASI TEMA : JAKARTA

SAMPAH KOTA JAKARTA
Generasi muda adalah generasi yang masih mementingkan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan orang lain, tapi tidak semua generasi muda yang mempunyai watak seperti itu, banyak anak muda yang peduli dengan bumi ini. Misalnya mereka peduli kebersihan di lingkungan masyarakat.
Pengertian sampah menurut Kamus Istilah Lingkungan , “Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”.
Sedangkan menurut Dr. Tandjung, M.Sc. , “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
Sampah terdiri dari berbagai macam diantaranya adalah :
1.      Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2.      Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Dimasa kini dengan kemajuan teknologi banyak berdampak positif bagi masyarakat, contohnya alat pendaur ulang sampah  organik maupun non organik, tetapi kesadaran masyarakat sendiri masih prihatin karena mereka masih banyak yang buang sampah sembarangan di jalan, selokan, sungai, dll. Dimana mereka melihat tempat kosong maka mereka akan buang sampah disana.
Maka dari itu sangat dibutuhkan partisipasi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang smpah pada tempatnya, jika buang sampah sembarangan maka akan terjadi banyak penyakit dan bencana seperti banjir. Membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah akan menyelamatkan nyawa bumi kita agar mengurangi polusi. Bagi generasi muda dan tua dimohon kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah.
Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
-          Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)       
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
-          Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
-          Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
-          Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Poin – Poin Penting Dalam Pengelolaan Sampah
Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
1. Pemilahan
• Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorganik
• Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
• Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources bernilai tinggi


2. Pewadahan
• Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan menyediakan 2 unit penampungan sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik
• Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk menampung berbagai jenis sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk sampah plastik, gelas, kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3. Pengumpulan
• Waktu pengumpulan door to door  setiap 1 sampai 2 hari
• Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4. Pengangkutan
• Pengumpulan sampah  dengan compactor truck berbeda untuk setiap jenis sampah.
5. Daur Ulang
    Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :
• Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal
• Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
• Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali
• Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan
6. Composting
Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill).
• Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya composting juga dan sebagai lubang resapan air.

7. Biogas
• Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai energi (gas bio).
• Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak.
8. Incinerator
• Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per unitnya 500 ton per hari.
• Energi panas dari incinerator digunakan untuk district heating (T 50 – 70 derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan listrik berasal dari incinerator).
• Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara termasuk komponen dioxin.
9. Landfill
• Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran penunjang yang lengkap
• Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
• Penutupan tanah harian dengan geo textile
• Penutupan tanah intermediate memanfaatkan sisa konstruksi bangunan
• Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat dan mencapai ketebalan 2 – 10m
• Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa pengisap gas, alat deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
• Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan aerator atau oxidation pond
• Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Namun pada kenyataannya, cara pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://www.organisasi.org/1970/01/teknik-cara-metode-pembuangan-pengelolaan-tempat-sampah-akhir-sanitary-ladfill-incineration-kompos-pulverisation-dll.html





No comments:

Post a Comment