Saturday, 29 November 2014

Kejahatan Korporasi Asing Berkedok HAM

HAM atau yang sering dikenal dengan Hak Asasi Manusia, saat ini merupakan sebuah gagasan yang sangat populer. Ide ini meluas keseluruh penjuru dunia dan dianggap sebagai dewa penolong bagi umat manusia. Bahkan gagasan HAM sudah menjadi standar baik dan buruk bagi manusia. Segala perbuatan yang melanggar HAM dianggap tercela, sedangkan perbuatan yang sesuai dengan HAM dianggap terpuji.

Berabad-abad lamanya HAM telah mendasari ide perjuangan kemerdekaan di berbagai negara dalam menginspirasi perjuangan rakyat melawan tirani/para diktator. Tetapi, seiring berkembangnya jaman, HAM gagal sebagai spirit perjuangan rakyat terhadap kedzaliman, penindasan, dan kediktatoran. Bahkan lambat laun, secara konsepsi maupun realitanya banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan dibalik ide HAM.

Pelaksanaan the Universal Declaration of Human Rights (UDHR) sering menggunakan standar ganda. Korporasi besar (MNCs) lewat aktivitasnya yang merusak lingkungan, menteror manusia, menjarah kekayaan alam sebuah negara, bahkan sering memberangus lembaga-lembaga yang berseberangan. Anehnya, perbuatan tersebut dibiarkan begitu saja atas nama kebebasan. Tetapi, ketika ada seseorang yang mencoba kritis terhadap kebijakan korporasi (MNCs), ia langsung diajukan ke pengadilan dan dikatakan melanggar HAM.

KONTRADIKSI HAM DALAM CENGKRAMAN KORPORASI

Kemunculan ide HAM berawal dari sebuah pandangan filsafat dan tradisi politik dalam konteks liberalisme. Liberalisme yang menjadikan kebebasan sebagai nilai politik yang utama, mempunyai akar sejarah di Eropa Barat pada abad kegelapan (The Dark Age). Nilai kebebasan menemukan puncaknya ketika Eropa mengalami era pencerahan. Kaum cendekiawan dan filosof berteriak lantang memperjuangkan dan mengagung-agungkan kebebasan demi meraih idealisme kebahagian umat manusia.
Dalam konteks sosial-kemasyarakatan, liberalisme menyakini bahwa individu-individu yang bebas merupakan pondasi masyarakat yang baik. Hal ini merupakan buah pikiran Locke yang tertuang dalam Two Treatises on Governement (1690), yang berbicara perihal dua konsep dasar kebebasan: (1) kebebasan ekonomi, yaitu hak untuk memiliki dan menggunakan kepemilikan; (2) kebebasan intelektual, di dalamnya termasuk kebebasan berpendapat. Pemikiran khas empirisme dari Locke inilah yang menjadi pelopor lahirnya konsepsi modern HAM.

Gagasan tersirat dari ide ini menegaskan bahwa manusia akan menemukan eksistensinya ketika diberi kebebasan dalam hidupnya. Dengan akalnya, manusia akan mampu menggunakan kebebasannya secara optimal dalam berkreasi dan berekspresi. Disamping itu, kebebasan individu akan dibatasi oleh kebebasan orang lain sehingga akan memunculkan balance (keseimbangan). Maka dari itu siapapun boleh hidup dengan mengatasnamakan kebebasan dirinya.
Dalam implementasinya, ide kebebasan HAM banyak kontradiksinya. Individu, masyarakat, dan negara yang mengatasnamakan kebebasan HAM justru menimbulkan banyak kerusakan dan konflik sosial. Semakin HAM diterapkan oleh semua pihak, semakin menimbulkan banyak virus yang menghancurkan kehidupan manusia. Beberapa kontradiksi yang muncul pada kebebasan dalam HAM antara lain;

Pertama, HAM mendorong manusia untuk serakah dan membunuh manusia lain secara sistematis. Dengan adanya kebebasan ekonomi dalam konteks kebebasan kepemilikan yang dilandasi rasa ingin memiliki kekayaan sebesar-besarnya. Manusia akan berpikir bagaimana mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara. Prinsipnya cukup sederhana, mengumpulkan kekayaan merupakan hak asasi manusia, maka orang akan berpikir seribu satu cara untuk meraup untung sebesar-besarnya, walaupun cara yang dia tempuh merugikan banyak orang.
Logika inilah yang diterapkan oleh korporasi multinasional (MNCs). Demi melaksanakan hak asasi manusianya dalam meraup keuntungan, para korporasi ini akhirnya tidak mempedulikan berapa nyawa sekalipun yang sudah jadi tumbalnya. Sebut saja korporasi bernama ‘Merck’, perusahaan ini tercatat telah mengakibatkan tercabutnya 55.000 orang meninggal dunia. Adalah Dr. David Graham, pegawai pada Unit Keamanan Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration, FDA) yang kesaksiannya sebelum rapat komite senat mengguncangkan publik AS. Riset Graham mencatat sekitar 88.000 sampai 139.000 orang di AS menderita serangan jantung atau stroke akibat meminum obat radang sendi Vioxx buatan Merck. “Sekitar 40 persen dari jumlah tersebut, atau sekitar 35.000-55.000 orang, meninggal”, kata Graham.

Kedua, Dengan menggunakan HAM, korporasi multinasional tersebut melancarkan isu berkeinginan membantu beberapa negara berkembang. Membantu dalam menyelesaikan problem pengelolaan sumber daya alam yang selama ini belum optimal. Tetapi keyataannya, hal ini hanya merupakan kedok semata untuk bisa merampok kekayaan alam yang ada pada sebuah negara.
Korporasi multinasional (MNCs) ini akhirnya merampok kekayaan SDA di wilayah negara-negara berkembang. Adanya eksploitasi SDA yang rakus, membawa dampak pada pemiskinan dan penderitaan global rakyat kecil. Ujung-ujungnya kekayaan berkumpul hanya pada segelintir orang saja. Contoh yang sangat nyata terjadi di negeri kita, dimana beberapa korporasi asing telah menjarah, menguasai, mengeksploitasi kekayaan alam. Sedangkan negeri Indonesia di telantarkan dalam kondisi yang serba kekurangan.
Dari hasil perampokan mereka mengatasnamakan HAM, mereka mendapatkan banyak sekali keuntungan finansial. Dalam laporan pendapatannya untuk tahun 2007, pihak ExxonMobil memperoleh keuntungan sebesar $40.6 Billion atau setara dengan Rp3.723.020.000.000.000 (dengan kurs rupiah 9.170). Nilai penjualan ExxonMobil mencapai $404 billion, melebihi Gross Domestic Product (GDP) dari 120 negara di dunia. Setiap detiknya, ExxonMobil berpendapatan Rp 11.801.790, sedangkan perusahaan minyak AS lainnya, Chevron, melaporkan keuntungan yang diperolehnya selama tahun 2007 mencapai $18, 7 billion atau Rp171.479.000.000.000. Royal Ducth Shell menyebutkan nilai profit yang mereka dapatkan selama setahun mencapai $31 milyar atau setara dengan Rp 284.270.000.000.000.
Keuntungan yang diperoleh korporasi-korporasi Negara imperialis ini tidaklah setara dengan Produk Domestic Bruto (PDB) beberapa Negara dunia ketiga, tempat korporasi tersebut menghisap. Hingga akhir tahun 2007, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia belum sanggup menembus Rp4.000 Trilyun, untuk triwulan ke III tahun 2007 saja hanya mencapai Rp 2.901. trilyun. Untuk Negara penghasil minyak lainnya, Libya hanya 50.320 juta US$, Angola (44, 033 juta US$), Qatar (42, 463US$), Bolivia (11.163 juta US$), dan lain-lain.
Berkuasanya korporasi di beberapa negara berkembang sering menimbulkan kemiskinan secara kolektif dengan berkumpulnya harta segelintir orang kaya saja. Hasil penelitian oleh Prof Robert Reich, guru besar dari Harvard University yang pernah menjabat menteri perburuhan pemerintahan Presiden Clinton. Dia mengatakan bahwa dalam dunia yang sudah tanpa batas atau the borderless world, memang ada yang menikmati dan menjadi sangat kaya raya.

Ketiga, Oleh korporasi multinasional, HAM dijadikan senjata untuk merusak dan mencemari lingkungan. Dengan dalih bahwa mereka punya kebebasan dalam mengelola sebuah usaha/perusahaan tanpa diganggu pihak lain, maka apapun dampaknya merupakan suatu hal yang biasa dalam berusaha/bisnis.
Termasuk dampak yang ditimbulkan berupa pengrusakan dan pencemaran lingkungan, mereka merasa bahwa hal tersebut tidak masalah. Untuk pembenahan kerusakan lingkungan tersebut tanggung jawab pemerintah, padahal mereka (MNCs) yang menimbulkan kerusakan lingkungan.
Laporan 6 Nopember 2009 dari Organisasi Non Pemerintah dan Masyarakat korban dari 10 propinsi di Pulau Sumatera dan Jawa telah menjadi saksi memburuknya kondisi social ekologis pulau Sumatera dalam lima tahun terakhir. Atas nama pembangunan, kekayaan pulau Sumatera  dieksploitasi sebagai bahan mentah memenuhi kebutuhan Negara-negara industri dengan ongkos yang dibebankan kepada penghuni pulau. Akibatnya, kini krisis listrik akut terjadi di seluruh propinsi dan hampir separuh propinsi mengalami kebakaran hutan.

Pulau Sumatera menjadi tempat nyaman bagi industri boros  lahan, air dan energi, yang tingkatnya telah mengancam ekosistem-ekosistem yang genting di pulau ini. Perusakan terjadi di kawasan pegunungan Bukit Barisan yag menyangga hulu-hulu sungai  pulau Sumatera, deforestasi hutan-hutan dataran tinggi  hingga perusakan kawasan rawa gambut dan hutan bakau di pesisir timur yang rata-rata mencapai 800 ha tiap tahunnya. Kini, lebih 500 perijinan Kuasa Pertambangan batubara, emas dan pasir besi dikeluarkan tanpa mempertimbangkan kerentanan pulau. Pembakaran hutan untuk pembukaan lahan-lahan sawit terjadi pada lahan  PT RAPP, IKPP dan anak anak perusahaannya . Telah membuat warga menanggung ongkosnya, di Pekanbaru tercatat sejak Mei-Agustus 2009 jumlah korban penyakit ISPA karena asap kebakaran mencapai 10.094 orang.

Maka dari ketiga realita tersebut, sebenarnya menggambarkan bahwa HAM telah menjebak umat manusia dalam berbagai macam penindasan. Tentu saja dengan adanya wajah baru penindasan via HAM, dunia akan di isi oleh manusia-manusia yang tidak bermoral. Kondisi duniapun berubah menjadi tatanan sosial yang penuh dengan tipu muslihat dan konflik manusia secara makro seperti saat ini.

Tuesday, 11 November 2014

Analisis Pelanggaran Etika Bisnis

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT.Megasari Makmur

Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis  pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan  penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang).
Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.

ANALISIS

Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan  biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan  perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan  bersama-sama itu?
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab. Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan  bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.  Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan.
Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala  besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu. Kita mengetahui bahwa etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa serta diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos untuk membunuh serangga, padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat tersebut bila dihisap oleh saluran  pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan lambung. Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan juga memikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas  produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik  produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh-sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat  berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari  produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki atau digunakan ruangan tersebut. Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini  perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan  produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan  perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

Monday, 20 October 2014

TUGAS REVIEW JURNAL

JURNAL PERTAMA

Judul : PENGARUH CSR DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT
Peneliti : YOSEFA SAYEKTI & LUDOVICUS SENSI WONDABIO
Tahun : 2007

  • Latar Belakang
     Dari perspektif penelitian ini, mengungkapkan bahwa suatu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan (Verecchia, 1983, dalam Basamalah et al, 2005).  Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006).  Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan akan direspon positif oleh para pelaku pasar. Literatur mengenai pengungkapan sukarela yang ada memberikan pemahaman bahwa pengungkapan informasi tersebut digunakan dalam penilaian perusahaan dan corporate finance (Core, 2001).
     Diharapkan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak semata-mata mendasarkan pada informasi laba saja.  Pengungkapan informasi CSR diharapkan memberikan informasi tambahan kepada para investor selain dari yang sudah tercakup dalam laba akuntansi. Dengan demikian, penelitian ini memprediksi bahwa pengaruh tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap ERC adalah negatif. 

  • Tujuan Penelitian

     Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahan terhadap respon pasar terhadap laba perusahaan (earning response coefficient, ERC).   Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 108 laporan tahunan perusahaan tahun 2005. Pengujian empiris atas sampel tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR berpengaruh negatif terhadap besarnya ERC.   Hal ini mendukung hipotesa yang diajukan, yang mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunannya untuk pengambilan keputusan investasi. Kontribusi yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian ini adalah bahwa hasil pengujian empiris ini dapat memberikan masukan bagi badan penyusun standar akuntansi dan badan otoritas pasar modal mengenai relevansi dari pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan.   Hal ini selanjutnya dapat menjadi masukan dalam mempertimbangkan apakah informasi CSR sudah waktunya diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan atau tidak.

  • Metode Analisis Data
     Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan utama statistik deskriptif adalah untuk memudahkan pembaca mengerti dan memahami maksudnya. Untuk menguji hipotesa digunakan alat uji analisa regresi berganda dengan model interaksi dengan metode ordinary least square (OLS) cross-sectional.  Ada dua model yang diajukan, yaitu model pertama yang meregresikan variabel CAR dengan variabel UE dan CSRI, serta interaksi keduanya, tanpa memasukkan variabel kontrol.  Model kedua adalah model yang sudah memasukkan variabel kontrol (yaitu BETA, dan PBV) berserta interaksi dari masing-masing variabel kontrol tersebut dengan variabel UE.


  • Hasil dan Pembahasan
Hasil Statistik Deskriptif
     Berdasarkan statistik deskriptif di atas, rata-rata index CSRI dari ke 108 sampel perusahaan adalah 0,201751.  Hal ini sedikit lebih tinggi dari CSRI pada Sayekti (2006) yaitu sebesar 0,1994 yang menggunakan sampel laporan tahunan 2004.  Peningkatan trend tingkat pengungkapan informasi CSR yang dilakukan perusahaan ini mengindikasikan bahwa perusahaan semakin memberi perhatian pada pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunannya.
     Hasil pengujian Pearson correlation menunjukkan bahwa korelasi antara variabel CAR dan variabel interaksi UE*CSRI adalah positif dan tidak signifikan. Hasil Pearson correlation ini tidak sesuai dengan prediksi yang menyatakan ada korelasi negatif dari pengaruh pengungkapan informasi CSRI dalam laporan tahunan terhadap informativeness of earnings (ERC).  Atau dengan kata lain, semakin tinggi pengungkapan informasi CSR, maka ERC akan semakin rendah.  Sedangkan korelasi antara variabel CAR dan variabel interaksi UE*BETA adalah negatif dan signifikan.


Hasil Uji Asumsi Klasik
     Uji ini dilakukan dalam 4 tahap pengujian, yaitu Asumsi Regresi Berganda Multikolinieritas, Uji Asumsi Regresi Berganda Heteroskedasitas, Uji Asumsi Regresi Berganda Normalitas, Uji Asumsi Regresi Berganda Autokorelasi. Dimana 4 pengujian ini digunakan untuk dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu analisis regresi linier berganda. Dan hasil dari uji asumsi klasik ini semua di dapat tanpa masalah jadi penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap analisis regresi linier berganda.

Hasil Uji Regresi Berganda
     Model I yang tidakmemasukkan variabel kontrol, dan Model II yang memasukkan variabel kontrol.  Uji F dari kedua model regresi tersebut menunjukkan hasil yang signifikan.  Model I memiliki nilai uji F sebesar 2,601 (sig 0,056), dan Model II memiliki nilai uji F sebesar 3,6024 (sig 0,0017).  Hal ini berarti bahwa kedua model tersebut baik model regresi yang tanpa variabel kontrol maupun yang dengan variabel kontrol dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen, yaitu CAR.   Namun demikian, hasil uji F Model II menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil uji Model I.  Hal ini dapat dilihat dari signifikansi Model I pada tingkat 10%, sedangkan Model II menunjukkan signifikansi yang lebih baik, yaitu signifikan pada tingkat 1%. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa Model I memiliki adjusted R2 sebesar 0,00423, sedangkan Model II memiliki adjusted R2 yang lebih baik, yaitu 0,1455.  Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu, bahwa respon pasar terhadap laba dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah beta dan growth opportunities (yang dalam penelitian ini masing-masing diproksi dengan variabel BETA dan PBV).   Peningkatan R2 tersebut (dari 0,00423 menjadi 0,1455 menunjukkan bahwa pengikutsertaan variabel kontrol meningkatkan explainability model atau explainability variabel independen terhadap perilaku variabel dependen (CAR).  Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua model adalah baik, namun Model II yang memasukkan kontrol adalah model yang lebih baik.  Ketika variabel kontrol tidak dimasukkan dalam model (Model I), tampak bahwa variabel interaksi UE*CSRI signifikan pada tingkat 10%, tetapi tanda koefisien positif (tidak sesuai dengan prediksi).  Variabel CSRI menunjukkan estimasi koefisien yang positif dan signifikan pada tingkat 5%, sedangkan variabel UE tidak signifikan.    Hasil pengujian Model I tidak dapat mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR berpengaruh negatif terhadap ERC.
      Pengujian Model II yang memasukkan variabel kontrol menunjukkan hasil yang berbeda dengan pengujian Model I.   Hasil pengujian Model II menunjukkan bahwa koefisien variabel interaksi UE*CSRI adalah negatif dan signifikan pada tingkat 10%.  Estimasi koefisien variabel UE dan variabel CSRI juga menunjukkan hasil yang signifikan positif pada tingkat 5%.   Hasil pengujian interaksi variabel UE dan variabel kontrol menunjukkan bahwa hanya interaksi variabel UE*BETA saja yang negatif dan signifikan sesuai dengan prediksi. Sedangkan interaksi variabel UE*PBV tidak menunjukkan hasil yang signifikan.  Hasil pengujian Model II ini mendukung hipotesa yang diajukan bahwa pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan akan menurunkan ERC.

  • Kesimpulan
     Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji pengaruh dari tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap ERC. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 108 laporan tahunan perusahaan untuk tahun 2005.  Kesimpulan dari pengujian analisa regresi berganda yang menggunakan metode regresi ordinary least square (OLS) cross-sectional dengan memasukkan variabel beta (sebagai proksi risiko) dan price-to-book value (sebagai proksi dari growth opportunities) menunjukkan hasil yang mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini.   Bukti empiris penelitian ini mendukung hipotesa yang menyatakan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC.  Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. 


JURNAL KEDUA

Judul : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara
Peneliti : Regina Aditya Reza
Tahun : 2010
  • Latar Belakang

     Penelitian ini memfokuskan pada karyawan PT Sinar Santosa Perkasa yang berlokasi di Banjarnegara karena disini pusat kegiatan manajerial dilakukan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan terserbut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal. Kinerja karyawan PT Sinar Santosa Perkasa juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi  kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja.
  • Tujuan Penelitian
     Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja 
karyawan. 
2. Mengetahui pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. 
3. Mengetahui pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. 
  • Metode Analisis Data
     Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan utama statistik deskriptif adalah untuk memudahkan pembaca mengerti dan memahami maksudnya. Untuk menguji hipotesa digunakan alat uji asumsi klasik dan analisa regresi berganda.
  • Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Asumsi Klasik
     Dari tabel multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 10 % yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90 %, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. 
     Dari grafik heterokedastisitas terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan kata lain menerima hipotesis homoskedastisitas.
     Dari uji normalitas didapatkan hasil bahwa semua data berdistribusi secara normal, sebaran data berada disekitar garis diagonal.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
     Y = 0,316 X1 + 0,343 X2 + 0,222 X3
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa: 
a. Variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja mempunyai arah 
koefisien yang bertanda positif terhadap kinerja karyawan. 
b. Koefisien gaya kepemimpinan memberikan nilai sebesar 0,316 yang berarti 
bahwa jika gaya kepemimpinan semakin baik dengan asumsi variabel lain 
tetap maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan. 
c. Koefisien motivasi memberikan nilai sebesar 0,343 yang berarti bahwa jika 
motivasi kerja semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja 
karyawan akan mengalami peningkatan. 
d. Koefisien disiplin kerja memberikan nilai sebesar 0,222 yang berarti bahwa 
jika disiplijn kerja semakin kuat dengan asumsi variabel lain tetap maka 
kinerja karyawan akan mengalami peningkatan.
  • Kesimpulan
     Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban responden terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Dan dilakukan pengujian validitas untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari uji reliabilitas dan validitas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam setiap variabel reliabel dan valid. Dalam uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan tidak terjadi heteroskedastisitas serta memiliki distribusi normal.
     Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara motivasi dengan kinerja karyawan. Pengujian membuktikan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.


JURNAL KETIGA

Judul : PENGARUH MORAL KARYAWAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN  (STUDI KASUS DI RAMA BEACH RESORT & VILLAS)
Peneliti : Putu Jannanda Suparta, Wayan Gede Supartha, Wayan Mudiartha Utama
Tahun : 2013
  • Latar Belakang
      Penelitian ini menggunakan beberapa variabel menurut (Simamora, 2005 : 15) yakni Moral individu karyawan yang merupakan salah satu dari cerminan faktor psikologi (personality), Komitmen organisasi merupakan salah satu dari cerminan faktor organisasi dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan salah satu dari cerminan faktor psikologi (attitude), sebagai variabel bebas yang mempengaruhi kinerja karyawan. Di samping itu ada keinginan untuk meneliti pengaruh Moral individu karyawan dan Komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).
         Moral merupakan kewajiban-kewajiban susila seseorang terhadap masyarakat atau dalam konteks penelitian ini terhadap organisasi. Sasaran dari moral adalah keserasian atau keselarasan perbuatan-perbuatan manu sia dengan aturan-aturan yang mengenai perbuatan-perbuatan manusia itu sendiri (Salam, 2000 dalam Djati dan Adiwijaya, 2009).  OCB adalah kontribusi pekerja “di atas dan lebih dari” deskripsi kerja formal. OCB melibatkan beberapa perilaku, meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur di tempat kerja.
  • Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh moral karyawan terhadap organizational citizenship behavior  untuk mengetahui pengaruh moral karyawan terhadap kinerja individu Karyawan, untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap organizational citizenship behavior, untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja individu dan  untuk mengetahui pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja individu Karyawan Rama Beach Resort & Villas.
  • Metode Analisis Data
     Obyek penelitian ini adalah moral karyawan, komitmen organisasi, organizational citizenship behavior dan Kinerja individual karyawan di Rama Beach Resort & Villas. Moral karyawan, dan komitmen organisasional sebagai variabel laten eksogen serta organizational citizenship behavior dan kinerja individual karyawan sebagai variabel laten edogen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Rama beach Resort & Villas sebanyak 181. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling.
     Sekala pengukuran yang dipergunakan adalah skala likert dan metode analisis data  yang digunakan adalah teknik analisis data Structural Equation Model (SEM) dengan memanfaatkan program AMOS 16 dan SPSS 16.
  • Hasil dan Pembahasan
     Dari hasil pengujian diperoleh bahwa semua nilai CR berada di atas 1,96 
atau dengan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian semua Hipotesis diterima. 
1). Moral Karyawan berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Moral Karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior menunjukkan nilai CR sebesar 5,450 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan moral karyawaqn berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). 

2) Moral Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan   Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Moral Karyawan terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 2,997 dan dengan probabilitas sebesar 0,003 Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Moral Karyawan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 

3) Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Organizational_Citizenship_Behavior menunjukkan nilai CR sebesar 3,983 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan  H3 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) 

4) Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 2,365 dan dengan probabilitas sebesar 0,018. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 5) Organizational Citizenship Behavior berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 2,765 dan dengan probabilitas sebesar 0,006. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Organizational Citizenship Behavior berpengaruh signifikan terhadap Kinerja 
Karyawan.
  • Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka dapat disampaikan 
simpulan sebagai berikut: 
1) Moral karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Artinya setiap adanya peningkatan moral karyawan akan berakibat pada peningkatan Organizational Citizenship Behavior.

2)  Moral karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Artinya setiap terjadinya peningkatan moral karyawan akan berakibat pada peningkatan kinerja karyawan.

3) Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Artinya setiap peningkatan komitmen organisasional akan berakibat pada peningkatan Organizational Citizenship Behavior.

4) Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya setiap adanya peningkatan komitmen organisasional akan berakibat pada peningkatan kinerja karyawan. 

5) Organizational Citizenship Behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Artinya setiap adanya peningkatan Organizational Citizenship Behavior akan berakibat pada peningkatan kinerja karyawan.

Tuesday, 10 June 2014

Resensi Buku : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak

Judul : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak
Penulis : Budiono Herusatoto
Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xiv + 264



Secara geografis wilayah Banyumas terbentang dari sisi barat daya provinsi Jawa Tengah (Pulau Jawa bagian tengah). Menurut sejarah, wilayah ini dahulu merupakan daerah mancanegara dari kerajaan-kerajaan Jawa (mulai Majapahit, Demak, Pajang, Kartasura hingga Kasunanan Surakarta).
Banyumas memiliki pengorbanan besar dalam berbagai peristiwa besar sejarah Tanah Jawa. Misalnya, dalam pengembangan agama Islam di Jawa Tengah bagian barat, sebagai penyedia logistik pasukan Sultan Agung Hanyakrakusuma ketika menyerang Batavia, ketika Pangeran Mangkubumi berjuang sampai berdirinya Kasultanan Yogyakarta, ketika terjadi perang Diponegara (Perang Jawa) sampai pada perjuangan mempertahankan Negara Keasatuan Republik Indonesia (NKRI).
Walaupun sama-sama suku Jawa, orang Banyumas (wong Banyumas) mempunyai ciri khas tersendiri. Bila berbicara nada suaranya keras (cowag), terkesan tergesa-gesa atau cepat menanggapi lawan bicara (gemluthuk), logatnya kental, mengasyikkan dan enak didengar oleh sesama yang seasal (kenthel, luged, mbleketaket), dan bila berbicara mulutnya maju (mecucu). Inilah dialek Banyumas yang dikenal dengan bahasa ngapak. Selain itu mereka lebih terbuka dan berbicara apa adanya (cablaka).Bawor, tokoh punokawan dalam wayang adalah simbol karakter orang Banyumas. Banyumas juga kaya dengan berbagai seni misal sintren, lengger, jemblung dan begalan.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui berbagai hal tentang Banyumas, terutama sejarah dan perkembangan seni budaya yang ada. Sejarah dan seni budaya yang ikut membentuk karakter dan watak wong Banyumas.

Tuesday, 6 May 2014

Biografi Elvis Presley

Elvis Aaron Presley (Tupelo, Mississippi, lahir 8 Januari 1935, meninggal 16 Agustus 1977), juga dikenal sebagai "Raja Rock 'n' Roll" adalah artis solo paling laris sepanjang masa mengalahkan Michael Jackson dengan tercatat menjual 189.200.000 Copy. Elvis adalah seorang penyanyi Amerika, produser lagu dan aktor, yang memulai karir musiknya di Sun Records pada musim semi tahun 1954 ketika Sam Philips mengetahui Elvis menyanyikan beberapa lagu favorit Elvis 'dengan Scotty Moore (gitar) dan Bill Black (bass). Salah satunya adalah lagu-lagu  country dan barat, "Blue Moon of Kentucky". 

Sebelum Sam Philips mengontrak Elvis untuk pemenang RCA pada tahun 1956 sebesar $ 35.000 mereka telah merekam enam single dua sisi. Masing-masing rekaman menampilkan lagu  country dan barat di satu sisi dan irama serta lagu blues di sisi lain. Salah satu alasan Elvis begitu populer adalah karena kemampuannya untuk menggabungkan atribut dari apa yang dianggap sebagai musik "White" (C & W) dan "Black" (R & B). Contoh dari hal ini jelas sekali dalam lagu hit Elvis '"Heartbreak Hotel" yang mencapai # 1 tidak hanya di tangga lagu pop, tapi R & B dan grafik C & W juga. Ini adalah pertama kalinya bahwa sebuah lagu tunggal memegang tempat # 1 dalam tiga grafik.


Elvis tetap menjadi bintang populer dan misterius. legenda Nya tumbuh kuat sejak kematiannya. Bahkan, ada kepercayaan luas bahwa Elvis, yang dikenal dengan nama depannya itu, tidak mati pada tahun 1977. Banyak penggemar bertahan dalam mengklaim ia masih hidup, bahwa ia pergi bersembunyi karena berbagai alasan. Klaim ini diduga didukung oleh ribuan penampakan Elvis yang disebut telah terjadi pada tahun-tahun sejak kematiannya, dan dengan kenyataan bahwa nama tengahnya adalah Aron salah eja yang mengeja Aaron pada batu nisannya.


Selama karier rekaman aktif yang membentang lebih dari dua dekade, Presley mengatur dan memecahkan banyak catatan untuk dua kehadiran konser dan penjualan. Beberapa rekaman mereka tercatat telah banyak cocok dan/ atau merusak beberapa artis lain, tetapi beberapa rekamannya mungkin akan tetap utuh dan / atau tak tertandingi selamanya. Dia telah memiliki lebih dari 120 single di atas  US top 40, melintasi berbagai genre musik, dengan mencapai lebih dari 20 kali menjadi nomor satu.


Elvis Aaron (kadang dieja Aron) Presley, dalam keadaan sehat lahir Vernon dan Gladys Presley tinggal di sebuah rumah dua kamar di Tupelo, Mississippi. Pada tanggal 8 Januari 1935. saudara kembarnya, Jessie Garon lahir lalu meninggal, menjadikan Elvis tumbuh sebagai anak tunggal. Dia dan orang tuanya pindah ke Memphis, Tennessee pada tahun 1948, dan Elvis lulus dari Humes High School di sana pada tahun 1953.


Biografi: pengaruh musik Elvis adalah musik pop dan country  saat itu, musik Injil ia dengar di gereja dan di Injil saat bernyanyi sepanjang malam yang sering dihadirinya, dan Balck R & B ia peroleh saat di Jalan Beale bersejarah sebagai remaja Memphis. Pada tahun 1954, ia memulai karir bernyanyi dengan label legendaris Sun Records di Memphis. Pada akhir 1955, kontrak rekaman itu dijual kepada pemenang RCA. Pada 1956, ia adalah sensasi internasional. Dengan suara dan gaya yang unik gabungan pengaruh beragamnya musik dan aliran yang tampak kabur serta melawan hambatan sosial dan rassisme pada waktu itu, ia diantar di era baru musik Amerika dan budaya populer.


Dia sukses membintangi 33 film, membuat sejarah dengan penampilan special di televisi, dan mendapat sambutan besar melalui banyak media, sering kali memecahkan rekor, pertunjukan konser tur dan di Las Vegas. Secara global, ia tercatat menjual lebih dari satu milyar, lebih dari artis lainnya. penjualan di Amerika telah menjadikan dia meraih platinum atau penghargaan multi-platinum untuk 150 album dan single yang berbeda, jauh di atas artis lainnya. Di antaranya banyak penghargaan-penghargaan, yaitu 14 nominasi Grammy (3 kemenangan) dari National Academy of Recording Arts & Sciences, Grammy Lifetime Achievement Award, yang ia terima di usia 36, dan gelar yang ia peroleh adalah “One of the Ten Outstanding Young Men of the Nation for 1970 by the United States Jaycees”. Tanpa beberapa hak istimewanya sebagai selebriti telah diberikan kepadanya kehormatan untuk melayani negaranya di Angkatan Darat Amerika Serikat.


bakatnya, baik penampilan, sensualitas, karisma, dan humor yang baik membuatnya disenangi jutaan orang, seperti halnya kebaikan dan kerendahan hati manusia, dia menunjukkannya sepanjang hidup. Dikenal di seluruh dunia dengan nama pertamanya, dia dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling penting dari budaya populer abad kedua puluh. Masalah kesehatan, ketergantungan obat dan faktor-faktor lain dikatakan telah menyebabkan kematian dini di usia 42 di rumah nya Memphis, Graceland, pada 16 Agustus 1977.


sumber: http://sejarahmusisi.blogspot.com/2011/02/elvis-presley.html

Tuesday, 1 April 2014

TUGAS ARTIKEL DENGAN METODE BERPIKIR INDUKTIF JENIS GENERALISASI TEMA : JAKARTA

SAMPAH KOTA JAKARTA
Generasi muda adalah generasi yang masih mementingkan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan orang lain, tapi tidak semua generasi muda yang mempunyai watak seperti itu, banyak anak muda yang peduli dengan bumi ini. Misalnya mereka peduli kebersihan di lingkungan masyarakat.
Pengertian sampah menurut Kamus Istilah Lingkungan , “Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”.
Sedangkan menurut Dr. Tandjung, M.Sc. , “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
Sampah terdiri dari berbagai macam diantaranya adalah :
1.      Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2.      Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Dimasa kini dengan kemajuan teknologi banyak berdampak positif bagi masyarakat, contohnya alat pendaur ulang sampah  organik maupun non organik, tetapi kesadaran masyarakat sendiri masih prihatin karena mereka masih banyak yang buang sampah sembarangan di jalan, selokan, sungai, dll. Dimana mereka melihat tempat kosong maka mereka akan buang sampah disana.
Maka dari itu sangat dibutuhkan partisipasi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang smpah pada tempatnya, jika buang sampah sembarangan maka akan terjadi banyak penyakit dan bencana seperti banjir. Membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah akan menyelamatkan nyawa bumi kita agar mengurangi polusi. Bagi generasi muda dan tua dimohon kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah.
Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
-          Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)       
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
-          Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
-          Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
-          Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Poin – Poin Penting Dalam Pengelolaan Sampah
Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
1. Pemilahan
• Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorganik
• Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
• Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources bernilai tinggi


2. Pewadahan
• Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan menyediakan 2 unit penampungan sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik
• Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk menampung berbagai jenis sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk sampah plastik, gelas, kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3. Pengumpulan
• Waktu pengumpulan door to door  setiap 1 sampai 2 hari
• Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4. Pengangkutan
• Pengumpulan sampah  dengan compactor truck berbeda untuk setiap jenis sampah.
5. Daur Ulang
    Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :
• Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal
• Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
• Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali
• Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan
6. Composting
Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill).
• Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya composting juga dan sebagai lubang resapan air.

7. Biogas
• Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai energi (gas bio).
• Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak.
8. Incinerator
• Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per unitnya 500 ton per hari.
• Energi panas dari incinerator digunakan untuk district heating (T 50 – 70 derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan listrik berasal dari incinerator).
• Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara termasuk komponen dioxin.
9. Landfill
• Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran penunjang yang lengkap
• Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
• Penutupan tanah harian dengan geo textile
• Penutupan tanah intermediate memanfaatkan sisa konstruksi bangunan
• Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat dan mencapai ketebalan 2 – 10m
• Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa pengisap gas, alat deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
• Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan aerator atau oxidation pond
• Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Namun pada kenyataannya, cara pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://www.organisasi.org/1970/01/teknik-cara-metode-pembuangan-pengelolaan-tempat-sampah-akhir-sanitary-ladfill-incineration-kompos-pulverisation-dll.html





Jenis-Jenis Cara Berpikir Induktif

Induktif artinya bersifat induksi. Induksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena – fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir ilmiah. Namun, induksi tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diikuti oleh proses berpikir yang pertama, yaitu deduksi, seperti telah kita bicarakan sebelumnya.

Berpikir induktif (induktive thingking) ialaha menarik suatu kesimpulanumum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya. Dasarnya adalah observasi. Proses berpikirnya adalah sintesis. Tingkatan berpikirnya adalah induktif. Jadi, jelas pemikiran semacam ini mendekatkan manusia pada ilmu pengetahuan.

Pada hakikatnya, semua pengetahuan yang dimiliki manusia berasal dari proses pengamatan (Observasi) terdapat data. Rangkuman pengamatan data tersebut kemudian memberikan pengertian terhadap kejadian berdasarkan reasoning yang bersifat sintetis (synthesis).

Dalam ilmu pasti dan alam, metode sintesis merupakan kelanjutan dari metode analisis. Sumber dari tingkatan berpikir ini berpikir ini berasal dari the philosophy of thingking”para ilmuwan pada waktu itu, seperti Galileo, Newton, dan Descartes.

Dalam ilmu statistik, dikenal istilah inductive statistics. Menaruk satu general conclusion dari data yang didapatkan dari suatu sampel, yang berlaku untuk seluruh populasi tempat sampel itu berasal, adalah contoh berpikir induktif. Istilah lain yang sama maknanya ialah generalizing atau integral(Effendy, 1981). Istilah lain yang sama maknanya ialah generalizing atau integral (Effendy, 1981).

Berikut ini adalah contoh berpikir induktif:
Seorang guru mengadakan eksperimen – eksperimen menanam biji – bijian bersama murid – muridnya, jagung ditanam, tumbuh ke atas; kacang tanah ditanam, di sebelah bawah, tumbuhnya ke atas pula; biji – biji yang lain demikian pula. Kesimpulannya: semua batang tanaman, tumbuhannya ke atas mencari sinar matahari.

Tepat atau  tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung pada representatif atau tidaknya sampel yang diambil, yang mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil makin representatif dan makin besar pula taraf validitasnya dari kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh objektivitas dari si pengamat dan homogenitas dari fenomena – fenomena yang diselidiki (Purwanto, 1998:47 – 48).

Referensi:
·         Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
·         http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
·         Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
·         Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
·         id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·          catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi

Perbedaan Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis, dan Silogisme Alternatif

1. Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
- semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
- koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
- koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)

2. Silogisme hipotesis
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
3. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Dimas tinggal di bogor atau Surabaya
- Dimas tinggal di Surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di Bogor

Referensi:
          Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
·         http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
·         Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
·         Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
·         id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·          catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi

Cara Menguji Data Dan Cara Menilai Autorisasi

Cara menguji data :
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
a.Observasi
b.Kesaksian
c.Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a.Konsistensi
b.Koherensi

Referensi:
  Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
·         http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
·         Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
·         Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
·         id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·          catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi

Wujud Dari Evidensi

Pada hakikatnya evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

Referensi:
·         Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
·         http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
·         Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
·         Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
·         id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·          catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi

Konsep Penalaran


Pengertian Penalaran dari Berbagai Sumber:
1-      Berdasarkan e-learning gunadarma 
Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran. Secara sederhana penalaran dapat diartikansebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.
2.      Berdasarkan Wikipedia
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
3.      Berdasarkan Kamus Besar Indonesia
a.  Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran. Contoh : kepercayaan takhayul serta – yang tidak logis haruslah dikikis habis
b.    Hal yang mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman
c.     Proses mental dengan mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip

Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli:
1.      Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
2.   Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
3.      Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.

METODE PENALARAN
dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
A.Metode Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Contoh:Ani bersekolah dengan memakai seragam merah puti karena masih SD,Anton Bersekolah dengan memaki seragam merah putih karena dia masih SD.
KESIMPULAN:Semua siswa yang masih SD memaki seragam merah putih saat bersekolah
B.Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

PENALARAN INDUKTIF DAN INDUKTIF
penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar. 
contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata 
:. setiap hewan punya 
penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistic.
penalaran induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya. contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan keabsahannya. sementara lebih jauh, penulis blog ingin tahu apakah kesimpulan tersebut berlaku jika diaplikasikan kepada pihak lain, dalam hal ini kepada ulil.
berbeda dengan penalaran Deduktif, penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. contoh penalaran deduktif adalah :
Contoh
- semua hewan punya mata
- anjing termasuk hewan
:. anjing punya mata

KESALAHAN PENALARAN
Salah nalar dapat  terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Salah nalar ada dua macam:
1. Salah nalar induktif, berupa
(1) kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas
(2) kesalahan penilaian hubungan sebab-akibaT 
(3) kesalahan analogi

2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena :
(1) kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi
(2) kesalahan karena adanya term keempat
(3) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi
(4) kesalahan karena adanya 2 premis negatif

C. Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

D. Ciri- Ciri Penalaran :
1. dilakukan dengan sadar
2. didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3. Sistematis
4. terarah, bertujuan
5. menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6. sadar tujuan
7. premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
8. pola pemikiran tertentu
9. sifat empiris rasional

Referensi:
·         Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
·         http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
·         Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
·         Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
·         id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·          catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi